-->

Ditolak Adsense karena alasan Low Content Value

Ditoak dengan alasan low value content

Hai Welcomeback di Blog Kak Ryan, kali ini aku mau bahasa kasus pengajuan Adsense yang ditolak akibat Low Contet Value. Sebenernya siapa yang salah? kita atau pakar Google. Menurut saya pakar google yang gak paham apa maksud dari artikel dan pembahasan kita. Saya yakin Pakar peninjau Adsense tidak membaca sepenuhnya konten dari puluhan ribu situs web yang minta pengajuan ke Adsense. Semua orang punya Hobi yang berbeda-beda, dan setiap hari ada ribuan situs web yang di ajukan ke Google Adsense dari belahan dunia.

Saya paham kalau Adsense bekerjasama dengan bot peninjau otomatis yang telah dipasangi Algoritma tertentu. Bot bisa menentukan apakah konten dari suatu Blog terdapat pelanggaran hak cipta (Menyalin Konten lain) atau tidak. Apakah blog tersebut bersifat spam mislanya mengandung banyak hyperlink yang mengarah ke situs luar, dan juga verifikasi kata dan gambar untuk menentukan apakah konten melanggar kebijakan Adsense. Dalam hal ini Robot bisa bekerja secara otomatis mencocokan dokumen dengan algoritma yang sudah dirancang sebelumnya. Gagal lolos peninjauan bot biasanya akan ditolak dalam waktu singkat.

Sementara peninjau manusia berada di akhir, dia akan menentukan apakah situs web/blog layak menjadi mitra publisher Adsense apakah belum. Keputusan peninjau ini terkadang tidak bisa diterima, entah dari mana mereka berkaca saya tidak tahu. Saya pernah melihat blog amburadul konten didalamnya juga cuma 300-400 kata, desain tema yang acakan, tapi bisa lolos pendaftaran Adsense.

Baca juga : Cara Verifikasi Adsense dengan KTP

Sementara Blog saya sendiri, yang dibuat dengan cara riset, tanpa menyalin artikel lain dianggap Low Value Content. Disini saya ingin bertanya setinggi apa nilai konten yang dianggap berkualitas tinggi itu? Blog dengan artikel yang masing 800-1000 kata dianggap Google low value content sementara blog amburadul bisa diterima.

Sebelum pandemi saya punya beberapa blog yang sudah di ajukan ke Adsense. Pada saat itu memang lebih mudah mendapatkan Approve Adsense. Saya hanya bermodalkan 13 artikel 800 kata dengan umur domain minimal satu bulan bisa di approve dalam waktu 3 hari saja. Setelah pandemi domain baru saya belum juga di terima bahkan kini sudah 4 bulan, sudah berkali² blog saya ditolak dengan alasan Low Content Value. Saya bingung mau gimana lagi, sebelumnya tidak seperti ini.

Kalau dilihat² konten blog saya sangat unik, bahkan beberapa diantaranya belum pernah diposting di halaman lain. Saya mengajukan dua blog dengan domain sama yaknk pakai MY.ID, kini sudah ada 3 blog yang sedang menunggu antrian peninjauan.

Baca juga : Cara withdraw Adsense Lewat OVO

Ketiganya saya beri perlakuan berbeda, blog 1 saya menggunakan artikel bulek berbahasa inggris sebanyak 11 artikel. Sementara blog kedua saya mengungsung topik Blogging sebanyak 20 artikel rata-rata mencapai 900-1000 kata, dan yang terakhir saya gunakan Topik Tekno dan Elektro. Semua artikel tidak ada yang copy paste, dibuat menggunskan tangan sendiri, informasi didapat dari beberapa sumber di blog lain 60% dari pengalaman peribadi. Ada datanya, pengalaman yang pernah saya praktekkan.

Jika ketiga Blog saya ditolak dengan alasan Low Value Content maka google sudah sangat keterlaluan. Dalam proses pembuatan blog saya sering sekali mengumpulkan berbagai informasi dari sumber lain. Sebelum pandemi, bagi saya diterima Adsense itu cukup mudah, hanya perlu membuat konten yang spesifik minimal 4-10 artikel. Tapi sekarang berkat pandemi proses peninjauan jadi lebih lama, saya hanya menyesalkan kenapa blog yang saya buat dengan sepenuh hati bisa dicap sebagai Low Content Value.

Baca juga : Penyebab Pin Adsense tidak datang

Kalau mau melihat artikel dengan Low Content Value, dihalaman ter-atas Google itu banyak. Terkadang saya browsing harus memilih halaman paling bawah dibandingkan halaman teratas, karena saya yakin konten mereka sudah dimanipulasi. Contohnya Google bekerja dengan menganalisis waktu baca dan jumlah interaksi pengguna terhadap situs web untuk menentukan konten berkualitas atau tidak. Sementara situs web seperti Tribunnews, Kumparan, Brilio, Grid, Suara, MataMata, Kompasiana, Kompas, dan berbagai situs populer lainnya menggunakan spilt page untuk meningkatkan interaksi visitor dengan halaman.

Spilit page sendiri adalah metode membagi artikel ke dalam beberapa halaman, satu halaman hanya ditampilkan satu atau dua paragraf saja. Sisanya dipenuhi iklan dan daftar artikel lain yang tidak relevan bahkan tidak kita sukai. Makanya artikel mereka sering disebut sebagai berkualitas oleh google padahal tidak oleh manusia adapun kalau saya membaca disana karena terpaksa, saya ingin sekali menggunakan metode ini dalam sebuah blog. Tapi sayangnya tidak cocok buat blog Tutorial.

Kemarin saya pernah mencoba jadi penulis di Kompasiana, situs ini telah menginspirasi saya dalam berbagai teknik. Seperti yang kalian lihat, ada iklan sticky bottom dan iklan sticky fixed scroll pada blog ini. Posisi iklan tersebut adalah inspirasi yang saya dapatkan dari Kompasiana. Saya sangat tertarik dengan Kompasiana karena gaya pembahasanya yang simple, dia menyediakan halaman AMP yang membuat kita lebih mudah mengakses halaman dengan cepat dari Google Penelusuran.

Tapi dulu saya pernah punya masalah ketika menggunakan AMP Page, masalahnya pendapatan Adsense jadi berkurang. Kemudian halaman skrip tidak customizable alias tidak bisa diatur sesuai keinginan, namun kompasiana mengakalinya dengan spilt page. Begitu orang mengklik next atau halaman pagination angka maka mereka akan keluar dari halaman AMP dan melihat halaman Kompasiana yang asli.

Halaman kompasiana asli dipenuhi oleh iklan Overlay, Posisi peletakan yang strategis. Bahkan saya sendiri selalu salah klik ketika mengoperasikan layanan Kompasiana. Blog ini terinspirasi dari berbagai hal yang saya lihat. Begitu juga dengan artikel lain yang pernah saya buat.

Rencananya saya mau memindahkan domain blog ini ke domain baru, tapi harus sudah terdaftar Adsense terlebih dahulu. Keinginan sudah dimulai sejak bulan November 2020 lalu, hingga saat ini kasusnya belum juga tuntas.

Domain Ryanjhr350.blogspot.com sudah masuk dalam daftar hitam facebook (diblokir) saya tidak tahu apa alasannya. Padahal situs web ini dari sejak awal berdiri tidak pernah melanggar standard komunitas facebook. Kemungkinan dilaporkan oleh orang lain, saya ingat sekali waktu itu saya pernah memposting 1 artikel di profile facbook pribadi. Akun saya kebetulan banyak teman sesama blogger, mungkin salah satu dari mereka ada yang iri / risih akhirnya dilaporkan pelanggaran.

Setelah berkali² berfikir saya putuskan buat mempertahankan blog ini sebagai bak pasir. Catatan pribadi saya buat belajar menulis di internet, blog Kak Ryan sudah mendapatkan ranking dan terdaftar diberbagai layanan. Saya juga sudah capek mengirim berbagai artikel demi mendapatkan backlink sebagai umpam balik, jadi hasil keputusan saya tidak akan menghapus blog ini. Sementara penghasilan yang didapat dari Blog Kak Ryan mulai stabil, berada di kisaran 100ribu/bulan.


Blog yang ditolak dengan alasan Low Value Content Adalah Blog Ryan Aja

Sebelumnya, pertama dibuat saya mengisi blog tersebut dengan cerpen karena tertarik dengan blog diksifiksi.com milik Om Adi Suryadi. Artikel cerpen ternyata tidak bisa di terima Adsense, alasanya melanggar kebijakan. Tapi saya masih ajukan hingga 4x ditolak dengan alasan yang sama, "Kami menemukan beberapa pelanggaran kebijakan pada situs anda", padahal asli karya cerpen saya menyentuh angka 2000 kata termasuk salah satu cerpen berkualitas yang bisa dibaca.

Kemudian saya ganti topik dengan topik Teknologi dan juga elektronika, topik lain masih ada hubunganya dengan tekno. Saya mereview aplikasi fintech dan tekno. Kebanyakan artikel dibuat dengan 12000-14000 kata, lebih banyak informasi yang saya sematkan. Tapi aneh sudah 3x saya dikecewakan dengan alasan penolakan Low Content Value. Entah bagaimana cara Google menilai konten saya, hasil kerja keras dengan susah payah dianggap tidak bernilai.

Baca juga : Bahaya melihat iklan Adsense di Blog Sendiri

Ada dua Blog yang ditolak dengan alasan yang sama, padahal saya sudah membuat artikel yang unik. Sesuai dengan panduan Google WebMaster, Halaman web yang Valid HTML5, Penggunaam Meta Schema dan deskripsi yang benar. Saat ini saya tangah menunggu pengajuan lanjutan, berharap bisa lebih cepat di aprove. Karena semakin lama di aporove bikin saya kurang semangat bekerja. Saya seperti mengharapkan sesuatu yang tak pasti. Bahkan kita juga tidak bisa bebas membuat artikel jika belum di Approve, kesalahan sedikit saja dikenai melanggar kebijakan.

Post a Comment for "Ditolak Adsense karena alasan Low Content Value"