-->

Mengnal fungsi capacitor Belajar Elektronika dasar

Mengenal fungsi capacitor

Capacitor atau dalam bahasa indonesianya kapasitor, biasanya sering disebut elco oleh sahabat teknisi ternyata punya banyak fungsi loh. Kapasitor memiliki sifat yang sama seperti baterai yaitu bisa menyimpan muatan-muatan listrik dalam waktu sementara, selagi tidak ada beban yang menghabiskan daya listrik tersebut capacitor bisa menyimpanya lebih lama lagi.

Karena kapasitor mempunyai sifat seperti baterai sehingga banyak dari teman-teman yang menyangka fungsinya buat menyimpan listrik sementara. Bukan begitu teman, fungsi sebenarnya dari capacitor adalah buat menyetabilkan tegangan listrik. Selain itu ada banyak fungsi lainya:

  • Sebagai penyetabil tegangan (Pada power supply)
  • Sebagai filter arus DC (pada Mini amplifier)
  • Sebagai bank listrik (Contohnya: Capacitor bank)


Penerapan pada alat-alat elektronika

Kapasitor banyak digunakan dalam power supply sebagai penyetabil tegangan listrik. Jika teman-teman lihat listrik AC mengandung banyak sekali getaran-getaran listrik, getaran tersebut tidak akan hilang walaupun sudah melalui trafo step down. Gelombang listrik tersebut sangat berbahaya jika disalurkan secara langsung ke alat elektronika, tapi dengan capacitor getaran tersebut bisa diredam, kok bisa? Karena capacitorlah yang akan mencatu daya beban, sehingga energi listrik dc-nya jauh lebih terkontrol.


Selain itu kapasitor juga bisa digunakan sebagai filtering, bisa melewatkan arus AC dan meninggalkan arus DC. Contohnya banyak digunakan pada power amplifier kelas menengah, untuk menghindari arus DC yang bisa membakar spull speaker maka kapasitor ditempatkan sebagai jembatan antara speaker dengan output power amplifier.


Fungsi utama capacitor

Fungsi capacitor adalah sebagai penyimpan arus listrik sementara sebelum masuk ke beban, selain itu capacitor juga dapat juga digunakan sebagai filter, capacitor bisa meloloskan arus ac dan akan meninggalkan arus dc. Sangat cocok sekali digunakan sebagai filter dalam sound system.

Baca juga : Mengenal jenis-jenis komponen elektronika dasar

Karena fungsinya bisa menyimpan energy listrik sementara capacitor banyak digunakan pada power supply, Agar bisa menyediakan arus listrik yang stabil maka power suplay membutuhkan kapasitor sebagai peredam noise sekaligus sebagai bankernya. Muatan listrik yang dihasilkan oleh adaptor akan tersimpan dalam capacitor selama beberapa waktu, ketika ada beban maka tegangan akan lebih optimal. Capacitor akan menahan beban load saat pertamakali beban dihubungka ke sumber daya power supply.


Nilai Capacitor

Kapasitor memiliki ukuran simpanan daya masing-masing, karena lebih kecil dari baterai dan berdasarkan nama penemunya. Satuan untuk melambangkan ukuran capasitor disebut dengan Farad Lambangnya (F). Farad adalah ukuran terbesar, kebanyakan capacitor yang digunakan pada alat elektronika memiliki ukuran daya simpan yang kecil. Oleh karena itu ukuranya disebut Mikro Farad dengan simbol μF.

Ada yang lebih kecil lagi, yaitu nano farad. Nano dimiliki oleh capacitor yang terbuat dari bahan keramik atau capacitor polyster. Sedangkan kapasitas penyimpanan terbesar disebut dengan super capacitor, bahan ini sedang diuji apakah bisa menggantikan baterai di tahun yang akan mendatang.

Alasanya kapasitor mampu menyimpan energi listrik seperti baterai dengan waktu simpan yang cepat, sedangkan baterai untuk mengisi dayanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Di Youtube banyak sobat elektro yang berkesperimen dengan super capacitor, tapi saya sarankan agar tidak terlaku percaya dengan teknologi yang dibuatnya.

Semua eksperimen dengan kapasitor super itu 70% palsu. Super capacitor memang memiliki daya simpan yang besar, diatas mikro. Jika dicharge selama 1 menit, super capacitor mampu menyalakan pampu led selama satu jam. Cukup lama bukan, ya memang seperti itu jika bebanya rendah dan tidak memakan banyak energi.

Satuan konversi Nilai Capacitor
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)



Jenis-Jenis capacitor

Dilihat dari segi jenisnya kapasitor dibedakan berdasarkan bahan pembuatanya, efek dari beda bahan ini akan berbeda pula terhadap nilai suatu capacitor. Dibawah ini ada beberapa jenis capacitor berdasarkan bahan pembuatnya.

- Capacitor keramik
Kapasitor kerami adalah kapasitor yang lapisan isolatornya terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada capacitor pada umumnya.

- Capacitor polyster
Adalah kapasitor yang lapisan isolatornya terbuat dari polyster.

- Kapasitor kertas
Kapasitor Kertas adalah jenis kapasitor yang lapisan isolatornya terbuat dari Kertas. Pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF

- Kapasitor Mika
Kapasitor mika adalah kapasitor yang bagian lapisan isolatornya terbuat dari bahan mika.

- Kapasitor Elektrolit
Kapasitor jenis ini disebut juga elco, adalah capacitor yang menggunakan cairan elektrolit didalamnya.

- Kapasitor tantalum.
Sama seperti kapasitor elektrolit, tapi bahannya terbuat dari logam tantalum.


Demikianlah artikel mengenai dasar-dasar capacitor kali ini, semoga bermanfaat. Adapun topik yang saya bahas diatas dikhususkan bagi pemula, bagi sobat yang menggemari elektronika. Sengaja saya bahasa dengan sesingkat mungkin agar para pembaca lebih mudah memahami artinya daripada kebanyakan artikel tapi sulit menemukan bagian terpentingnya.