Target yang ingin dicapai Blog kak Ryan di Tahun 2020
Tahun 2011 lalu saya punya keinginan dan tujuan dalam suatu kehidupan, salah satunya ingin mempunyai smartphone. Keinginan tersebut mempunyai sejarah yang panjang, walaupun saya menabung sekalipun saya belum sanggup membelinya. Tahun demi tahun terus berlalu, usiaku kian hari makin bertambah tapi tekad dari dulu ingin mempunyai hp sendiri tetap masih ada dalam benak dan keinginan.
Keinginan tersebut barulah tercapai pada tahun 2017, tetapi hanya sebentar saya belum sempat belajar banyak dari hape yang saya miliki. Sehingga saya menjadi penggemar elektronika dan keinginan ingin menjadi seorang tuser profesional, tapi keinginan tersebut belum tercapai juga. Saya tidak mempunyai semuanya bahkan hape untuk belajar sekalipun, sehingga aksi belajar ilmu elektro saya berjalan dengan lambat.
Apalagi disaat itu belajar tidak bisa hanya bermodalkan nekat dan keinginan doang, tapu juga membutuhkan uang dan pengorbanan. Orang yang sedang belajar itu memang sering kali mengalami kegagalan, tapi saya justru menyerah karena gaga mengingat tidak sanggup akan uang yang dikeluarkan untuk modal belajar yang harus dikorbankan.
Pada tahun 2019 akhirnya saya mempunyai hape yang cukup canggih, keinginan saya dari tahun 2011 lalu baru tercapaikan dalam tahun 2019. Hape ini juga mengubah sudut pandang dan hobi saya menjadi jauh dari elektronika sebelumnya yang saya suka.
Berkat hape ini saya jadi suka dengan IT, saya juga kenal dengan pemrograman web, markering, dan beberapa hal lainya yang masih berhubungan dengan teknologi digital atau IT. Melalui smartphone ini juga saya belajar banyak coding, mengedit video, mengenal ekonomi dan bisnis internet, serta mengenal bagaimana orang-orang diinternet menghasilkan uang.
Keterbatasan ini membuat saya kesulitan membuka jendela ilmu yang lebih luas lagi. Mengingat ada efek yang tidak bisa dihilangkan dari smartphone, kebiasaan bersosial media membuat saya menjadi lebih suka sendiri, dan menghambat semua aktifitas yang saya lakukan. Sulit rasanya menghilangkan kebiasaan tersebut dan sulit juga untuk menjadi orang yang disiplin dan serius.
Karena ilmu yang kurang serta tidak adanya keinginan untuk bisa, seandainya saja saya bisa menghilangkan kebiasaan sosmed dan serius memulai youtube saya. Sudah pasti sekarang saya sudah panen hasil dari hobi yang saya tekuni.
Namun kendalanya saya tidak mempunyai laptop dan kuota yang banyak. Terkadang saya bosan mengunggah video berjam-jam, setelah di unggah tidak ada yang menonton, habis kuota, ditambah lagi jaringan kecepatan internet yang tidak stabil.
Sehingga saya menggantinya dengan beralih ke blogging, aksi blogging ini sudah pernah saya buat tahun 2017 lalu. Tapi sekarang lebih fokus untuk mencari uang / keuntungan. Saya seriuskan ngeblog dari bulan oktober 2019 lalu, pengorbanan saya menghabiskan Rp 346,000,00,- hanya untuk memodali kuota internet selama 4 bulan.
Namun belum terasa hasilnya, uang tersebut saya dapatkan dari ngereceh online dan bermain aplikasi netzme, tidak ada dari pemberian orang tua. Karena setelah lulus SMK saya sudah tidak diberi uang lagi oleh orang tua saya. Jangan setelah lulus waktu sekolah saja saya jarang diberi uang jajan.
Pengalaman kerja yang minim serta keterbatasan pergaulan membuat saya sulit mendapatkan pekerjaan. Keinginan saya ditahun ini agar bisa mendapatkan sejumlah uang setidaknya 5 juta untuk membeli peralatan dan membiayai kuota semetara agar bisa mencari uang diinternet.
Saya juga tidak punya laptop, semuanya saya lakukan melalui hape termasuk blog ini saya buat menggunakan hape. Tidak ada campur tangan laptop, mungkin kalau pake laptop blog ini akan jauh lebih maju lagi. Jujur saja mengetik dengan keyboard hape rasanya pegel dan keriting jari daripada mengetik dengan keyboard pc.
Jadi target aku di tahun ini memalui semua kemampuan saya ingin mendapatkan laptop agar bisa mendukung aksi saya dalan mendalami ilmu dan cari uang diinternet. Fisik saya tidak sanggup jika harus bekerja keras, kira-kira kemampuan saya 70% kurang dari batas orang normal.
Orang normal bisa lari keliling lapangan dangan cepat dan tidak mudah lelah. Sedangkan saya baru berlari setengah keliling saja sudah merasakan lelah dan capek. Capeknya begitu terasa, badan saya lemah rasanya seperti lumpuh tidak bisa ngapa-ngapain. Apalagi mengangkut barang berat, ahhh sudahlah saya tidak akan sanggup melakukanya.